Linda Rasyeed

  SELAMAT DATANG! Sudah ramai diperbincangkan orang-orang, tentang Ramadhan yang tak lagi sama kehadirannya, tentang hingar yang hilang ditelan ambang-ambang, dan kerumun indah yang dilebur oleh simpang siur ketidakpastian. Harapan akan keindahan yang biasa terjadi seakan telah dikebumikan. Tidak seindah biasanya, katanya. Wajar seribu wajar, manusia memang tak sukar berekspektasi, menggemakan asanya atas dasar perasaannya sendiri. Wajar seribu wajar, momen ini memang tak jarang menjadi yang paling dinanti. Mengingat kedatangannya selalu mengait banyak hati. Namun, lagi-lagi, ini soal bagaimana kita bertindak akan perihal yang sedang terjadi. Kondisi ini tidak akan membawa kita pada baris pertanggungjawaban, tanggapan kita lah yang akan dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, kami tidak pernah meminta bulan yang lebih baik. Karena yang telah ditakdirkan atas kami, sejatinya telah memenuhi ketetapan yang paling baik. Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang wahai Bulanku, Bulanmu, Bulan k...

  Di kota ini tak ada embun pagi Tak ada tulip atau sakura mewarnai Tak ada kicau burung di pagi hari Tapi damainya sampai ke hati  Indah akhlak penghuninya  Setara pelangi. . Tarim Bagiku, di dalammu ada keindahan sejati. . Ya Tarim wa ahlaha... (Ustadzah Halimah Alaydrus) Mari berdoa. Semoga Allah mengijabah dan seluruh semesta berkata "iya". 

  "Kita ini terlalu lama ingin dicintai Makhluk,   mbok ya   yang naik kelas sedikit. Ingin dicintai Allah Subhanahu wa taala"  ~KH. Baha'udin Nur Salim     Kita punya rencana, Allah lebih memiliki rencana yang terbaik buat kita. Kita punya kehendak, Bahkan kehendak Allah lebih indah dari segalanya.     Karena ujian dari setiap kita itu berbeda. Tetap semangat menjadi lebih baik lagi. Today is not easy, tomorrow is more difficult, But the day after tomorrow will be wonderful 🥰   Semoga kawan kawan dimudahkan urusannya, khususnya yang membaca blog saya. Hehe 😁 Aaamin

Butuh keberanian untuk merangkul niat kita. Teruslah melangkah, teruslah percaya. Dia tak akan pernah pergi.  # SelfHealing

Tiada hamba pantas merasa diri bahwa ia telah menjaga Al Quran. Justru, Allah lah yang menjaga Al Quran dan menjadikan sebagian hambaNya sebagai asbab dalam penjagaan Al Quran.  Sejatinya, seorang hambalah yang membutuhkan Al Quran. Al Quran melakukan apa yang dilakukan hamba kepadanya.  Bila seorang hamba berusaha menjaganya, maka Al Quran berbalik menjaga sang hamba. Dan naungan Al Quran hanya terbentang bagi mereka yang ingin bernaung. Dengan bersyukur, siapa diantara hamba yang difadholkan Allah dengan dijadikan asbab dalam proses penjagaan Al Quran. Ia segolongan hamba yang dijaga Allah melalui Al Quran.  Sarang 2022 اجعلنامن اهل القران 

Hidupmu adalah gabungan dari tangis dan air mata, sakit dan sehat, kecewa dan bangga, marah dan terima, benci dan cinta, kalah dan juara, khawatir dan penuh percaya, inilah siklus hidup yang pasti kamu alami. Demi keabsahan menjadi "manusia", kamu hanya perlu ingat kata kataku.  "Didunia ini tak ada yang abadi, maka terhadap rasa apapun yang terjadi dalam hidupmu, jangan terlalu". (Syarifah Halimah Alaydrus) Sabtu, 14 syawal 1443 H

Kita tidak mampu mengubah hati seseorang untuk berbaik sangka kepada kita. Namun, kita mampu mentarbiyah dan mendidik hati kita untuk selalu berbaik sangka kepada orang lain.  Ada disaat dimana kamu hanya perlu diam, dan melihat apa yang mereka perbuat kepadamu, meskpiun itu menyakitkan.  "Karena, membalas dengan cara yang sama hanya akan membuatmu sama saja seperti mereka".